Wisata Alam
Kabupaten Gresik

Kabupaten Gresik, merupakan kabupaten yang telah banyak menanamkan catatan sejarah dalam perkembangan bangsa Indonesia. Sejarah pertama dimulai dari peran Gresik dalam perdagangan mula-mula di abad ke 11, dan juga menjadi pintu gerbang masuknya agama Islam di tanah Jawa, dengan tokoh utamanya Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Fatimah binti Maimun. Dalam sejarahnya, sejak abad 11 Gresik sudah menjadi pusat perdagangan dan kota bandar yang banyak disinggahi oleh bangsa Arab, Cina, Campa dan Gujarat, dan menjadi pelabuhan utama dan kota dagang yang sangat diperhitungkan di abad ke 14.
Kabupaten Gresik berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara; Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto di selatan; Selat Madura di timur dan Kabupaten Lamongan di barat. Kabupaten dengan luas 1.191,25km2 ini terletak sekitar 20 Km arah utara kota Surabaya. Sesuai dengan topografi keadalam alamnya, nama Gresik merupakan nama yang diambil dari kata Giri Gisik, yang berarti "Gunung Di Tepi Panti". Hal ini didasari dari fakta yang termuat di The History of Java dari Thomas Stamford Raffles.
Saat ini, Gresik merupakan kabupaten dan kota yang banyak memperikan kontribusi karena di sini terdapat banyak kawasan industri besar seperti, PT Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint, BHS-Tex, Maspion dan banyak lagi perusahaan yang sudah sangat terkenal di pasar. Selain menjadi kota industri, Gresik pun terkenal dengan beberapa obyek wisatanya, seperti pariwisata pulau dan terutama dari segi pariwisata ziarahnya.
Seperti diketahui bahwa Gresik berdiri di pesisir pantai. Pada jaman dahulu Gresik merupakan tempat persinggahan para pedagang arab yang datang ke Nusantara. Dari hal ini pula awal mula penjyebaran agama Islam dimulai. Gresik disebut juga sebagai kota santri, karena penduduknya mayoritas Islam dan banyak berdiri pondok pesantren. Selain itu di Gresik terdapat 5 Wali dari 9 Wali Songo yang dimakamkan di kota Gresik.