Ranu Darungan di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang

lumajang

Kota Lumajang memiliki danau indah lain yang terletak di Kecamatan Pronojiwo. Ranu Darungan atau masyarakat setempat sering menyebutnya Linggo Rekisi. Sesuai dengan namanya dikelilingi oleh banyak pohon Rekisi! Terlepas dari keindahan dan kealamiannya, danau ini memiliki nilai sejarah karena merupakan milik orang Belanda saat itu. Saat ini, danau ini telah dipilih sebagai salah satu tempat wisata yang paling direkomendasikan bagi mereka yang sedang berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dilengkapi dengan danau lain yang juga tersedia di lokasi itu.

Seperti disebutkan sebelumnya, Ranu Darungan dikelilingi oleh Pohon Rekisi. Meski airnya terlihat cukup menyejukkan, namun tidak diperbolehkan berenang di dalamnya. Beberapa tanaman air juga terlihat mengambang di danau, yang entah bagaimana nampak indah. Destinasi berikutnya adalah sebuah pondok kuno yang terletak di bagian danau. Faktanya adalah bahwa pondok tersebut milik orang Belanda yang mengelola situs tersebut sebagai pelestarian alam anggrek. Alasannya, situs itu adalah rumah anggrek liar langka dan dilindungi dari kepunahan dan pencurian.

Ranu Darungan terbilang aman yang memiliki fungsi serupa dengan danau lain di Lumajang. Hal ini berarti cocok untuk camping dan kegiatan seru lainnya disana. Nuansa itu menenangkan sekaligus menantang. Destinasi berikutnya yang menjadikannya tempat yang sempurna untuk berkemah adalah kehadiran hewan eksotis seperti elang, monyet, serangga, dll. Mereka sering membuat suara yang cukup damai untuk didengar. Untuk berkemah, suara alam pasti menenangkan untuk didengar. Apalagi suasana menjadi lebih nyaman di malam hari! Tidak ada yang bisa mengganggu aktivitas berkemah turis di sana.

Danau ini juga menjadi tempat penting bagi penduduk setempat (Suku Tengger). Mereka memanfaatkan danau, terutama sebagai potensi wisata. Satu hal yang harus diketahui wisatawan, Ranu Darungan sering mengalami kekeringan dan meninggalkan genangan kecil di tengahnya. Meski kondisinya buruk, fenomena tersebut menarik lebih banyak wisatawan karena keunikannya. Pengunjung ingin melihatnya dengan mata kepala sendiri dan memotret genangan air tersebut dengan menggunakan kamera mereka. Dalam hal ini, waktu terbaik untuk berkunjung ke danau pastinya selama musim kemarau.

Di sisi lain, mereka yang ingin menikmati alam yang rimbun dan keindahan Danau Ranu Darungan di musim kemarau. Menurut penduduk setempat, air danau berasal dari sungai bawah tanah. Beberapa orang tidak mempercayainya. Selain cerita seperti itu, danau ini memiliki pohon besar yang menjadi rumah bagi banyak hewan seperti burung tekukur, elang, dan hewan Jawa lainnya.

How To Get There
Ranu Darungan terletak di Kecamatan Pronojiwo. Dari Kota Lumajang, wisatawan bisa melalui Jalan Nasional III dan menghabiskan waktu sekitar 1-2 jam. Jarak antara daerah tersebut adalah 44 km.

Latest News

Mandara Giri Temple, The Hindus Temple and Ceremonial Stage – Lumajang

Mandara Giri Temple Mandara Giri Temple is one of religious tourims in Lumajang that often visited by many pilgrimage. This great temple also save Lumajang history in the past. When you are lucky, you can visit this temple while the traditional ceremony being held and there will be interesting ceremonial presented. At this location a religious ceremony is performed by Hindus, who are primarily Balinese. They perform the MEMENDAK THIRTHA ceremony and the MJEJAUMAN ceremony on Mount Semeru. The annual ceremonies are conducted in July. Balinese traditional dances are performed…


Dampar Beach – Lumajang

Dampar Beach Dampar Beach is located in Bades Village, in Pasirian district, about 28 Km from Lumajang. It is a popular tourist beach with beautiful white sand along the beach. Dampar Beach is one of Lumajang beaches that offers its calm waves and soft wind. The visitors can do some beach activities in this beach, such as; swimming, fishing, diving, beach sport on the white sand that spread along the beach, and the others. Visit this beach and spent your holiday with your family here. www.eastjava.com


Mahameru, The Highest Mountain In Java Land

Semeru Mountain Semeru Mountain, most people recognize as just Semeru, is a volcano mountain that settled in East Java, precisely in Lumajang regency. Semeru in the highest mountain in Java which has 3.676 meter above sea level and it also known as the Mahameru or Great Mountain. The name Semeru was derived from Hindu-Buddhist mythical mountain of Meru or Semeru, the abode of gods. The summit crater in Semeru is called Jonggring Saloka. In 1913 and 1946 the Jonggring Saloka Crater had dome with a height of 3744.8 M until…


The Humble Tengger People

Tengger People Tenggerese or Tengger People is one of Indonesian tribes that live around Bromo Mountain which located around Pasuruan, Lumajang, Probolinggo and Malang Regency. The Tenggerese are the descendants of the Majapahit Princes. Their population is about 600.000 inhabitants within thirty villages. Tenggerese are being known as obedient Hindu followers. For them, Bromo Mountain is sacred. In once in a year they held ceremony of Kasada or Yadnya Kasada as a thanks giving to the Lord. This ceremony is always held in midnite in full moon time around date…


Hotel Deals of the Day
Interesting Links